KAMPOENG "PETOET"KU
Senin, 12 September 2011
Selasa, 02 Agustus 2011
Jumat, 15 Juli 2011
INNALILLAHI
TELAH MENINGGAL DUNIA WARGA KAMPOENG PETOT
BPK ZAKIR
PADA HARI RABU TGL 13 JULI 2011
SEMOGA ARWAH BELIAU DITERIMA DISISI ALLAH SWT
DAN KELUARGA YANG DITINGGALKAN TABAH MENGHADAPI COBAAN DARINYA AMIN
Jumat, 01 Juli 2011
CEMERLANG KAMPOENG PETOET
ALPAKA HALL
PELATIH CEMERLANG : WAGIYO
Selasa, 28 Juni 2011
ALI BABER SHOP di KAMPOENG PETOT
Homor ala Dedek : Baca dan dengerin yaa...
Suatu hari seorang ustad datang ke babershopnya, beberapa waktu kemudian selesailah kepala si ustad dikunyel kunyel Dedek (tuh kepala ustad, si dedek berani)" Berapa dek ongkos potongnya" Si Dedek menjawab " Untuk Pak ustad yang telah ngajari ngaji anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak, oom, tante-tante dan lain sebagainya Gratis Pak, Free, No Pay". " Terimakasih Dek , Assalammu alaikum". " Waalaikumsalam" jawab si Dedek. Esok paginya si Dedek dikirimi 12 buku ngaji oleh ustad untuk dibaca-baca.
Keesokan harinya datang seorang Polisi yang badannya cukup tinggi, kekar, gagah, guanteng kalau dilihat dari samping seperti Briptu Norman, tapi ternyata bukan karena dia nggak bisa nyanyi Chaiya-chaiya. Selesai potong, pak Polisi bilang " Berapa Dek". " Wah untuk bapak yang mengamankan masyarakat dan sering patroli di daerah kami Gratis, Free, No Pay" kata si Dedek. " Mauliate Dek, Kamsia " Kata pak Polisi. Esok paginya si Dedek dikirimi pak Polisi yang mirip Briptu Norman 12 buah Donkin Donat, Uah enak tenan.
Hari berikutnya seseorang yang perlente, pakaian wah banget mentereng datang ke Babershop ALI dia minta potong rambut yang modenya sesuai foto yang ada didinding Babershop. ee ternyata si Bapak seorang anggota DPRD Kota madya Antah Berantah, pantas keren. Setelah selesai si Bapak berkata " Berapa Mas". " Wah untuk bapak yang selalu memperjuangkan nasib rakyat, mengawasi jalannya pemerintahan, membuat undang-undang, Gratis deh pak, Free, No Pay pak" Kata si Dedek penuh semangat. Ee besok paginya apa yang dialami si Dedek. Ayo coba tebak.
Ternyata si Dedek dikirimi 12 orang anggota DPRD Kotamadya Antah Berantah untuk pangkas gratis....................wek wek wek...wek...wek.
Senin, 27 Juni 2011
" SAY NO TO DRUGS "
Katakan tidak untuk Narkoba “ Say No To Drugs”, slogan yang sering kita lihat, kita baca, diberbagai sudut kota, surat Kabar, Televisi dan sebagainya. Dengan gencarnya berbagai Ormas, Lembaga Pemerintahan, bahkan ada individu yang rela menyisihkan hartanya, untuk mengkampanyekan program anti Narkoba. Namun .. semakin gencar kampanye anti Narkoba dilakukan, semakin subur dan marak pula peredaran gelap Narkoba, korbannya pun tidak memandang status sosial, mulai dari kalangan bawah sampai atas, dari mulai artis, aparat pemerintah, aparat penegak hukum, bahkan masyarakat yang tinggal di pelosok pedesaan telah ada yang menjadi korban keganasan Narkoba, sama halnya dengan pelaku kejahatan jaringan Narkoba, kini sudah tidak lagi memandang status sosial. Namun yang paling menyedihkan korbannya adalah pemuda-pemuda harapan bangsa. Bahkan ada yang satu keluarga dari bapak, istri dan anaknya. Masa Allah.
Begitu maraknya peredaran gelap Narkoba membuat kita semakin prihatin dan khawatir, bagaimana dengan nasib generasi muda kita, anak – anak kita kedepan, akankah nanti mereka menjadi korban dari kebiadaban Narkoba? Sebab selama ini semakin intensif perang terhadap Narkoba dilaksanakan, semakin gencar pula para pelaku kejahatan Narkoba, mencari celah dan inovasi untuk menyebarkan virus dan setan Narkoba. Kemudian apa yang harus kita lakukan? Dengan keadaan seperti ini … akankah kita menyerah begitu saja terhadap Narkoba? Lalu membiarkan ia menebar virus dan menghancurkan sendi – sendi kehidupan yang selama ini kita bangun dan kita jaga.
Atau kita pasif dan menyerahkan penanganannya kepada aparat penegak Hukum saja “ Tidak”. Jangan pernah menyerah untuk berperang dengan Narkoba. Kita harus berperan sekecil apapun dalam memerangi kejahatan Narkoba. Minimal dari dalam diri kita sendiri, kita tekadkan dan sugestikan diri kita, bahwa selama hidup tidak akan mengenal apalagi menyentuh yang namanya Narkoba. Kemudian tularkan tekad dan sugesti kita kepada lingkungan terdekat, orang – orang yang kita sayangi, agar mempunyai tekad yang sama.